Selasa, 26 Mei 2009

jalan menuju kebangkitan umat

Pendahuluan

Dalam era globalisasi, masyarakat indonesia tengah berhadapan dengan peradaban dab kebudayaan modern yang cepat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat telah menciptakan perubahan sosial yang besar. Berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan material, fakta menunjukkan bahwa paham fragmatisme, kapitalisme, meterealisme dan sekulerisme(pemisahan agama dari kehidupan) telah merubah manusia yang melaksanankan peran yang bertitik tolak pada kepentingan manusia. Peran manusia yang fungsional telah menjadikan pandangan humanis yaitu menempatkan manusia sebagai penentu kebenaran dan menolak konsepsi ke Maha Kuasaan Allah. Manusia sebagai sentral penetapan hukum bagi kehidupan, semua itu terlihat di era sekarang dimana pembenaran hukum, politik ekonomi yang kapitalis-sekularisme serta ilmu dan teknologi memeberi jawaban terhadap problem riil setiap permasalahan, sementara agama (islam) “tidak mendapat” tempat di hati mereka.

Akibatnya tampak ketika masyarakat indonesia mengalami krisis multidimensional dalam segala aspek kehidupan. Fenomena kemiskinana, penindasan, ketidakadilan disegala bidang, kemerosotan moral, peningkatan tindak kriminal semakin bertambah. Hidup seolah-olah semnakin tidak mudah dijalani, sekalipun sekedar untuk mencari sesuap nasi. Bagi mereka yang tidak kuat imannya, kesulitan yang dihadapi tersebut bisa dengan mudah mendorong untuk melalukan tindak kejahatan. Disisi lain pemerintah sudah beberapa kali berganti “tangan” tetapi kestabilanpolitik bel;um juga terwujud. Bahkan gejolak politik diberbagai daerah malah terasa semakin meningkat. Mengapa semua iotu tejadi? Sudah jelas semua itu buah dari sistem kapitalis-sekularisme. Selain itu juga berbagai krisis merupakan fasad (kerusakan) yang ditimbulkan karena prilaku manusia sendiri. Ditegaskan oleh Allah

“Telah nyata kerusakan didaratan dan dilautan oleh karena tangan-tangan manusia.”(QS. Ar-Rum :41)

Landasan Kebangkitan

Kita telah melihat sendiri berbagai permasalahan telah menimpa umat muslim sampai sekarang. Melihat kondisi semacam ini kita hanya berdiam diri tampa melakukan sesuatu. Pastinya tidakkan! Tetapi pastinya kita yang memiliki wawasan pasti akan melakukan perubahan menuju kebangkitan umat yang hakiki.

Sekarang yang mendi pertanyaan seperti apa kebangkitan yang hakiki tersebut????

Kebangkitan hakiki haruslah berlandasan aqidah yang benar, sedangkan benar tidaknya aqidah dapat dinilai dari 3 kriteria yakni: memuaskan akal sehat, menenteramkan jiwa dan sesuai dengan fitrah manusia.

Dari sekian banyak konsep tentang kehidupan yang muncul selama perjalanan sejarah, ternyata sampai pada kategori pemikiran menyeluruh (aqidah) yang mampu membangkitkan manusia (dalam arti meningkatkan kreativitas untuk memecahkan problema) hanya 3 macam yakni aqidah sekulerisme, komunisme dam islam. Dan diantara ketiganya, hanya islamlah yang bukan bersumber dari rekaan manusia, melainkan dari wahyu Allah SWT. Serta hanya islam yang lahir dari aqidah yang benar dapat memuaskan akal sehat, mementramkan jiwa serta sesuai dengan fitrah manusia.

Kebangkitan Umat

Bangkitnya manusia tergantung dari landasan kehidupannya (aqidah)nya, yang merupakan jawaban atas pertanyaan mendasar tentang kehidupan bahwa kita wajib mengimani kehidupan sebelum dunia yaitu adanya Allah SWT dan proses penciptaan oleh-Nya. Sertaberiman kepada kehidupan setelah di dunia yaitu adanya hisab dan pertanggung jawaban terhadap aktivitas dunia. Sedangkan perintah-perintah Allah mkerupakan tali penghubung antara kehidupan dunia dengan kehidupan sebelum dunia sekaligus penghubung dengan kehidupan sesudah dunia, karenanya manusia wajib berjalan dalam kehidupan ini sesuai dengan peraturan Allah dan wajib beri’tiqad bahwa kita diciptakan oleh Allah SWT dan akan dihisab di hari kiamat atas segala perbuatan kita di dunia.

Apabila manusia telah berhasil memecahkan hal tersebut dan dapt beralih memikirkan kehidupan dunia serta mewujudkan mafahim yang beanr terhadap dunia, yang dihasilkan daripemikiran dasar terhadap pemecahan itu pula yang menjadikan dasar bagi berdirinya suatu prinsif ideologi kehidupan (mabda) yang membentuk jalan menuju kebangkitan umat. Mabda itu pula yang akan menjadi dasar bagi tumbuh kembangnya peradaban umat, serta juga menjadi dasar bagi peraturan-peraturan hidupnya dan juga menjadi dasar untuk mendirikan negara (khilafah). Dengan demikian dasar berdirinya sistem Islam baik secara fikroh (ide dasar) maupun thariqoh (metode pelaksana) adalah aqidah Islam itu sendiri. Pemahaman aqidah ini selalu ada dalam diri manusia, umat atau kaum, karenanya untuk mengubah keadaan suatu kamu agar bangkit, aqidah inilah yang harus diubah terlebih dahulu. Allah SWT berfirman: “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kau, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka”.(QS Ar-Rad : 11)

Untuk melakukan perubahan itu sendiri haruslah mengikuti jalan dakwah Rasulullah SAW yakni melalui pergulatan pemikiran (as-shiraul fikriy) dan perjuangan politik. Perjuangan Rasulallah dalam mengubah dunia dimulai dari Mekah dan berhasil setelah hijrah ke Madinah. Fase itu tidak mungkin terjadi jika Rasul tidak menempuh fase pengkaderan dan pembinaan masyarakat di Mekah yang memakan waktu cukup lama yaitu 13 tahun. Dalam masa itu Rasulullah menanamkan fikrah (pemikiran) islm ditengah jamaah. Muncullah kader-kadeer dfakwah yang siap mengorbankan diri untuk perjuangkan menegakkan islam. Para sahabat menyebarkan dakwah ditubh masyarakat. Ternyata yang lebih dulu siap diatur dengan syariah islam adalah masyarakat Madinah. Bahkan pemimpin aus dan khazraj kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada Rasulullah. Maka terjadilah proses hijrah dan islam tegak sebagai institusi Negara yang pertama dengan Rasulallah sebagai pemimpinnya.

Setelaah itu masyarakat berbondong-bondong masuk islam, masyarakat kafir pun merasa nyaman hidup dalam naungan islam. Islam punterus berkembang dan membebaskan negeri-negeri dari penindasan. Bersamaan dengan itu dakwh islam menyebar dan islam menjadi mercusuar dunia.

Begitulah seharusnya jalan perjuangan menuju kebangkitan umat sekarang ini yang mana yang telah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW. Dimulai dari pembinaan dan pengkaderan untuk melahirkan orang-oarng yang menyakini bahwa islam adalah solusi setipa permasalahan umat. Kemudian melakukan interaksi dengan masyarakat dan mendorong mereka untuk mengmban dakwah islam, membentuk kesadaran dn opini umum atas ide-ide dan hukum-hukum islam.

Pemuda Islam

Sekarang kita adalah seseorang pemuda musli yang dimata umat dan masyarakat umumnya adalah agen perubah (agent of chang) jika masyarakat terkukung oleh tirani kezaliman dan kebodohan. Pemuda jugha motor penggerak kemajuan ketika masyarakat melakukan proses pembangunan. Tongkat estafet peralihan suatu peradaban terletak di pundak para pemuda.

Peran pemuda islam sangat diharapkan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang bersumber dari kapitalisme-sekularisme di negara ini. Pemuda islam harus bersikap kritis terhadap permasalahan yang ada. Pemuda islam harus membuktikan bahwa sistem sekarang dianut adalah sistem yang salah. Selajutnya, pemuda islam memberikan penyadaran pada masyarakat bahwa kehidupan sekarang di dasarkan pada sistem kufur (kapitalisme-sekularisme) dan mengantinya hanya dengan sistem islam yang kaffah. Serta, jangan sampai pemuda islam menganut aqidah kapitalisme yang justru menjerumuskan umat kejurang yang lebih dalam lagi.

Ketingian berfikir harus dimiliki oleh seorang pemuda islam. Dengan demikian, pemuda islam mampu berdakwah menyerukan islam sebagai satu-satunya solusi dari berbagai permasalahan hidup selama ini. Keetinggian beerfikir dengan landasan aqidah yang kuat menjadikan seorang pemuda islam memiliki ideologi islam. Selanjutnya pemuda islam mampu mengerakkan masyarakat dengan landasan berfikir tersebut untuk mengantikan sistem kufur yang dilaksanakan saat ini dengan sistem islam dalam naungan sebuah daulah islam yaitu khilafah.

Wallahu’alam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar