Sabtu, 05 Februari 2011

Larutan Elektrolit dan Ikatan Kimia

dalam sebuah larutan baik itu larutan elektrolit maupun nonelektrolit, tidak luput dari ikatan kimia yang terbentuk di dalamnya. Adapun ikatan kimia ada beberapa macam yaitu ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya tarik menarik
antara ion positif dan ion negatif.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam yang lain dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron.
Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi karena adanya elektronelektron bebas dalam logam.
Kemampuan untuk menghantarkan arus listrik tidak hanya dimiliki oleh senyawa ionik. Beberapa senyawa kovalen juga mampu menghantarkan listrik. Meski demikian, senyawa kovalen dan ionik memiliki beberapa perbedaan dalam menghantarkan arus listrik.
a. Senyawa ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara ionik. Ikatan ionik adalah ikatan yang dihasilkan dari perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Satu atom memberikan satu atau lebih dari elektron terluarnya. Atom yang kehilangan elektron menjadi ion positif (kation) dan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Dalam larutan, senyawa ionik akan terurai sempurna menjadi ionionnya yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik. Dalam larutan, senyawa ionik pada umumnya membentuk larutan elektrolit kuat.
Contoh:
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl–(aq)
Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
K2SO4(aq) 2 K+(aq) + SO42–(aq)
KOH(aq) K+(aq) + OH–(aq)
b. Senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara kovalen. Ikatan kovalen terjadi akibat penggunaan bersama-sama pasangan elektron oleh dua atom. Senyawa kovalen nonpolar timbul karena perbedaan elektronegativitas antaratom yang sangat kecil, bahkan hampir sama. Sementara itu, senyawa kovalen polar timbul karena perbedaan elektronegativitas yang cukup besar antara dua atom. Hal tersebut menyebabkan salah satu atom lebih positif dan yang lain lebih negatif.
Larutan senyawa kovalen polar mampu menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal tersebut terjadi karena senyawa kovalen polar dalam air akan terdissosiasi menjadi ion-ionnya.
Contoh:
HCl(aq) H+(aq) + Cl–(aq)
H2SO4(aq) 2 H+(aq) + SO42–(aq)
Beberapa senyawa kovalen polar tidak terdissosiasi sempurna alam pelarut air sehingga memiliki kemampuan daya hantar listrik yang rendah. Hal ini karena dalam pelarut air, hanya sedikit dari zat tersebut yang terdissosiasi membentuk ion.
Contoh:
NH3(aq) + H2O(l ) NH4 +(aq) + OH–(aq)

Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit
1.
2.

3. Dapat menghantarkan listrik
Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion)
Lampu dapat menyala terang atau redup dan ada gelembung gas

Contoh:
Garam dapur (NaCl)
Cuka dapur (CH3COOH)
Air accu (H2SO4)
Garam magnesium (MgCl2) 1.
2.
3. Tidak dapat menghantarkan listrik
Tidak terjadi proses ionisasi
Lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas


Contoh:
Larutan gula (C12H22O11)
Larutan urea (CO NH2)2
Larutan alkohol C2H5OH (etanol)
Larutan glukosa (C6H12O6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar